Rabu, 20 Juni 2012

Aplikasi perkuliahan dengan cara softskill

 Aplikasi perkuliahan dengan cara softskill adalah salah satu mata kuliah yang mengasah keterampilan mahasiswa untuk dapat berkreasi terutama pada penulisan. Penulisan tersebut bisa berisikan materi dari perkuliahan matakuliah yang ditunjuk untuk dijadikan bahan tuisan yang kemudian di upload dimasing masing blog, selain itu kita bisa menulis tentang hal hal yang lain seperti, mengomentari soal suatu permasalahan yang ada di sekitar kita, atau sebuah peristiwa yang sekarang-sekarang ini sedang gencar-gencarnya diberitakan diberbagai media baik media elektronik maupun media cetak.kemudian kita dapat menuliskan beberapa karya penulisan seperti cerpen, novelit, pusi ddan lain sebagainya.
Maanfaat dari softskill adalah, salah satunya dapat bertukar informasi dengan banyak orang, kita menjadi sangat tau dengan cepat informasi yang sekarang sedang up to date atau yang sedang berkembang di lingkup masyarakat, kemudian mahasiswa menjadi lebih kritik menanggapi hal-hal yang ada di tulisan masing masing dari penulis yang lain, sehingga mahasiswa tergerak untuk menulis sebuah tulisan yang bermanfaat dan baik.
Namun diharapkan menjaga tata cara penulisan denganmenggunakan bahasa yang baik dan benar agar para pembacanya bisa menikmati makna dari isi penulisan tersebut.
Cara peng-upload tulisan ke blog.
1.        Menulis tulisan (yang akan kita muat di blog) di Microsoft Word. Setelah tulisan sudah selesai di buat lalu di save di folder yang di inginkan.
2.        Aktifkan jaringan internet agar dapat tergubung ke internet.
3.        Buka Link blog yang di miliki. Isi perintah dengan benar, email blog dan password.
4.        Jika blog sudah terhubung atau terbuka, selanjutnya klik ‘Entri Baru’ untuk memuat tampilan seperti Microsoft Word.
5.        Lalu copy tulisan yang ada di Microsoft Word, lalu paste di tampilan blog.
6.        Jika di rasa kurang rapih, rapihkan hingga sudah terasa tulisantersebut sudah rapih.
7.        Selanjutnya, klik ‘Pratinjau’
8.        Tunggu beberapa saat hingga keluar tampilan ‘Lihat Entri’, kemudian klik.
9.        Maka tulisan tersebut akan muncul di layar.
Cara peng-upload tulisan dari blog ke Studentsite.
1.        Saat peng-upload’an pada blog setelasi, akan keluar URL.
2.        Copy URL tersebut.
3.        Buka tautan baru untuk mengakses Studentsite. Isi perintah dengan benar, nama dan password.
4.        Jika Studentsite sudah terbuka, kemudian pilih di pilihan menu yang terletak di kanan atas, pilih tulisan atau tugas lalu klik.
5.        Jika memilih tugas, kemudian tulis title tugas, mata kuliah lalu paste URL yang sebelumnya sudah di copy.
6.        Jika memilih tulisan, kemudian tulis title lalu paste URL yang sebelumnya sudah di copy.

 Mata kuliah Softskill adalah mata kuliah yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Gunadarma. Mata kuliah softskill ini bukan merupakan mata kuliah ujian utama, tidak ada unsur praktikum, dan tergolong mata kuliah pengembagan kepribadian atau kehidupan bermasyarakat.Mata kuliah softskill adalah mata kuliah yang tidak mempunyai sistem ujian seperti UTS/UAS karena softskill lebih mengutamakan kemampuan mahasiswa dalam mempraktekkan langsung dalam proses belajarnya. Setiap mahasiswa akan diberikan tugas dan diwajibkan untuk mencari materi dari masing masing tugas tersebut dan juga harus memposting tugas atau mengupload tugas di blogger masing masing dan mengirim nya ke studentsite masing masing

 
Jelaskan apa dan bagaimana perkuliahan softskill itu

Dengan adanya mata kuliah softskill (telematika) menurut saya itu merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyalurkan bakat menulis, serta menambah pengetahuan baru mengenai bidang telematika. Saya pribadi menjadi tahu mengenai latar belakang, perkembangan, dan pemanfaatan telematika itu sendiri dalam perkembangan teknologi sekarang ini. Namun pastinya dengan adanya mata kuliah ini sebagian mahasiswa ada yang terbebani. Sebagai contoh, sebagian dari mahasiswa ada yang belum pernah kursus, workshop, atau bahkan mengikuti seminar. Tak jarang alasannya karena faktor biaya, mereka tidak bisa mengikuti kursus atau workshop karena terbentur biaya dan pengadaan kursus atau workshop pun tidak sering dilakukan, biasanya diadakan pada saat libur kenaikan tingkat saja. Dan yang mereka tahu salah satu penilaian dalam mata kuliah softskill ini adalah pernah mengikuti kursus, workshop ataupun seminar. Bukan hal yang adil bukan jika penilaian dilihat dari pernah mengikuti kegiatan tersebut, bagaimana dengan kendala sebagian mahasiswa yang telah saya jelaskan diatas.
Mata kuliah ini perlu dilanjutkan karena membantu mahasiswa dalam melatih maupun mengembangkan bakat menulis, tetapi saya berharap ada perbaikan dalam standar penilaian mata kuliah softskill ini. Dengan membuat blog atau mengirimkan hasil tulisan ke wartawarga saya rasa sudah cukup. Penilaian bisa diambil dari seberapa sering mahasiswa membuat serta mengirimkan tugas dan tulisan mereka, serta seberapa bagus, baik dan menarik tulisan mereka.

Rabu, 13 Juni 2012

Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapi dan menetukan arah serta bagaimana cara bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi.

Tanpa memiliki pandangan hidup maka sesuatu bangsa akan merasa terus terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang timbul, baik persoalan-persoalan di masyarakat sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pedoman dan pegangan bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun dirinya.

Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangn hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenaranya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya. Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain tanpa menyesuaikan dengan pandangn hidup, dan kebutuhan-kebutuhan yang baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik dan memuaskan bagi bangsa lain. Oleh karena itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekohan dan kelestarian suatu bangsa.

Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan Negara-negara lain di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaan yang tua, melalui gemilangnya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan Mataram.

Kemudian mengalami penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Berbagai babak sejarah telah dilalui dan berbagai jalan ditempuh dengan cara yang berbeda-beda, mulai dari cara yang lunak sampai dengan cara yang kasar, mulai dari gerakan kaum cendikiawan yang terbatas smapai pada gerakan yang menghimpun kekuatan rakyat banyak, mulai dari bidang pendidkan, kesenian daerah, perdagangan sampai pada gerakan-gerakan politik.

Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa yang akan datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadianya sendiri. Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadianya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan Negara itu, kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar Negara Pancasila. Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka percaya pada diri sendiri juga merupakan salah satu cirri kepribadian bangsa Indonesia. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjungan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh bangsa kita dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.

Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki  yaitu dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum di dalamnya.

Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita, Pancasila selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian bangsa, dikehendaki sebagai Dasar Negara.

Manusia dan Tanggung Jawab



           
            Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menaggung,memikul jawab, menaggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
            Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatanya yang disengaja atau pun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan  dan akibatnya atas kepentingan pihak lain. Tanggung jawab timbul karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dengan lingkungan alam oleh karena itu manusia todak boleh berbuat semaunya dengan manusia lain ataupun dengan lingkungannya.
            Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia,bahwa setiap manusia pasti mempunyai tanggung jawab masing-masing. Tanggung jawab dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus sadar dengan perbuatan yang telah dilakukannya,dengan demikian ia sendiri yang harus memulihkan kembali keadaan. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab , pihak lain yang akan memulihkan kembali keadaan dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
            Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab (berbudaya). Manusia bertanggung jawab karena menyadari  akibat baik dan buruk yang telah diperbuatnya dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengorbanan darinya.

2. Macam-macam Tanggung Jawab

Tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Oleh karena itu tanggung jawab dibedakan menjadi beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:

a)      Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab tehadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalahnya sendiri.

b)      Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

c)       Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk social. Dengan demikina manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lainnya agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

d)      Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, warga Negara suatu Negara. Sehingga dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau aturan-aturan yang dibuat oleh Negara. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

e)      Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya sehingga manusia mempunayai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Setiap tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang terdapat dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Mengabaikan perintah Tuhan berarti meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia memerlukan pengorbanan.



3. Pengabdian dan Pengorbanan

Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

·         Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian pada hakekatnya adlah rasa tanggung jawab.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

·         Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Suatu pemberian nyang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama.

            Perbedaan antara pengabdian dan penorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Manusia dan Pandangan Hidup


Pandangan Hidup adalah suatu pedoman atau petunjuk hidup  yang dipakai manusia berdasarkan pada pengalaman hidupnya.
Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Lebih Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu ialah : mengenal, mengerti, menghayati, meyakini, mengabdi, mengamankan.

Pandangan Hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu :
1.    Pandangan hidup yang berasal dari agama
2.    Pandangan hidup yang berupa Ideologi
3.    Pandangan hidup yng berupa renungan
  • CITA – CITA
Cita – cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita – cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Ada beberapa  faktor yang  dapat menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita – citanya, yaitu :
  • Manusianya yang memiliki cita – cita
  • Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita – citakan
  • Seberapa tinggi cita – cita yang hendak dicapai
  • Usaha manusia itu untuk mengejar cita-citanya
  • Berdoa kpada Allah swt agar cita-citanya bisa tercapai
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang percumah untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail, berlebihan dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan bahkan dia terkena gngguan jiwa.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan.lagi pula orang yang paling  baik bukanlah orng yang memiliki cita-cita tetapi “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaat bagi orang lain” {H.R. Bukhari}.Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca  buku-buku motivasi diri ,dating ke acara-acara seminar atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
  • KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Kebajikan berarti : berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
  • KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan berasal dari kata yakin. Keyakinan ialah kepercayaan yang tidak berbelah lagi.
Kepentingan Membina Keyakinan Diri
Kebolehan anda mengatasi segala halangan dalam hidup untuk mencapai kejayaan, banyak dipengaruhi oleh keyakinan diri anda. Ini bermakna lebih yakin anda terhadap diri anda serta masa hadapan anda, lebih terbukalah kejayaan untuk anda.
Jenis-Jenis Keyakinan
Pada hemat saya, terdapat 4 jenis keyakinan utama yang perlu kita miliki:
  • Keyakinan diri terhadap Tuhan dan KeesaanNya
  • Keyakinan terhadap diri sendiri
  • Keyakinan diri sendiri terhadap orang lain
  • Keyakinan orang lain terhadap diri sendiri