TELEMATIKA DI BIDANG KOMUNIKASI
Yang termasuk dalam telematika ini
adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan
pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan
salah satu contoh telematika. Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai
berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
(disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di
bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi
Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi:
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
Pelaksanaan kebijakan di bidang
e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika
serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan
kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak
dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi
telematika
penyusunan standar, norma, pedoman,
kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan
konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi
telematika
Pembangunan, pengelolaan dan
pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan
pusat dan daerah.
Pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi
Pelaksanaan administrasi Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika.
Referensi tentang layanan telematika
di bidang komunikasi :
Wireless Internet service
Wireless atau dalam bahasa Indonesia
disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk
bertukar data tanpa media kabel . Data dipertukarkan melalui media gelombang
cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang
radio (seperti Bluetooth pada computer dan ponsel ) dengan frekuensi tertentu.
Kelebihan teknologi ini adalah mengeleminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan intalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel-kabel ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar